Peluang Pasar Produsen Alat Kandang


Beragam produk dan layanan ditawarkan untuk menarik minat peternak menggunakan peralatan closed house

Maraknya peternak broiler (ayam pedaging) yang membangun kandang modifikasi atau kandang tertutup (semi/full closed house) dari semula menggunakan kandang terbuka (open house) untuk mengejar efisiensi dan performa menjadi langkah yang positif. Pergeseran pola pikir peternak ini menjadi angin segar bagi penyedia peralatan kandang.

Selama ini, beragam peralatan closed house yang digunakan peternak lebih banyak dipasok dari impor. Hal ini juga yang menjadi alasan pelaku usaha lokal untuk menggarap bisnis ini dengan memproduksi peralatan di dalam negeri.

Soebrata Onggowasito misalnya, mengaku tertarik memproduksi peralatan untuk closed house. Ketertarikannya itu setelah mendapatkan informasi dari beberapa produsen pakan bahwa pengguna closed house di Indonesia tidak lebih dari 30 % dari jumlah populasi ayam, artinya 70 % masih menggunakan kandang open. Sementara negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand sudah hampir 90 % menggunakan closed house. “Kondisi ini menjadi peluang jangka panjang bagi kami untuk memasarkan closed house sebagai kandang masa depan di Indonesia,” jelas Pimpinan PT Starcon Prima Utama kepada TROBOS Livestock.

 Semula, Starcon yang mulai beroperasi pada akhir 2013 adalah bagian dari grup perusahaan yang memproduksi baja untuk bangunan pabrik maupun gudang. Melihat peluang ini, Starcon menjadi perusahaan yang fokus untuk menjual dan memasarkan closed house. “Pengguna closed house sudah merasakan manfaatnya dan tidak mau kembali ke kandang open ataupun semi closed house. “Kami tidak mempunyai satu tipe khusus untuk closed house yang ditawarkan. Artinya, closed house yang kami buat disesuaikan dengan keinginan peternak (customize), baik yang murah, mengikuti ukuran lahan dan lain sebagainya,” ucap Soebrata berpromosi.

 Leo Augustian menambahkan, peternak mempunyai kebebasan untuk memilih kontruksi kandangnya. Biasanya peternak yang sudah berpengalaman mengetahui betul kebutuhannya, namun permintaan peternak pun jangan sampai melanggar standardisasi bangunan kandang. “Kontruksi kandang akan dibuat dari desain dan spesifikasi yang sudah dirembuk bersama peternak,” ujar Sales & Marketing Executive PT Starcon Utama Prima ini.

 Konsultasi di awal bagi konsumen terutama bagi para investor yang baru terjun ke bisnis ayam dari mulai persiapan, pemilihan lahan, perizinan sampai kandang beroperasi, lanjut Leo, menjadi bagian dari layanan pihaknya. Tak hanya itu, layanan after sales juga diberikan seperti jika kandang dari peternak ada yang ambruk atau terkena musibah lain, Starcon berkomitmen untuk memperbaikinya.

 Sebagai gambaran, standar optimal closed house berukuran 12 meter x 120 meter. Melengkapi itu, dibutuhkan cooling pad pada sisi kanan maupun kiri sepanjang 15 meter, kipas di belakang antara 7 – 8 unit. “Biasanya masalah umum yang dihadapi adalah keterbatasan lahan, untuk itu disarankan kandang dibuat bertingkat, sehingga populasi kian meningkat (20 ribu ekor per lantai),” sebut Leo.

Perusahaan lain yang fokus di peralatan closed house adalah Adam Poultry Equipment. Perusahaan yang berbasis di Malang Jawa Timur ini fokus sebagai distributor peralatan closed house sejak 2000. 

 Menurut General Manager Adam Poultry Equipment, Huang Tanto, pertama kali beroperasi perusahaannya menyuplai peralatan dari Eropa untuk kandang terbuka. Namun nyatanya, peralatan closed house juga dibutuhkan untuk menghadapi global warming.

 Peralatan closed house yang disediakan Adam Malang cukup beragam, mulai dari exhaust fan dengan berbagai ukuran, cooling pad ditambah frame galvanis untuk mencegah air agar tidak mengenai kusen dan pompa air khusus dengan flow rate tinggi, thermostat untuk mengontrol mati hidupnya exhaust fan dan pompa air secara otomatis, plastik UV untuk tirai yang diklaim lebih awet daripada terpal, peralatan minum nipple dan tempat makan manual maupun otomatis.

Sumber : http://www.trobos.com/detail-berita/2018/01/01/7/9704/peluang-pasar-produsen-alat-kandang

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.